1.GEOGRAFI
Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia.Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya.
Ketinggian gunung merapi mencapai 1700 m.
2. JURU KUNCI
PIHAK YANG BERWENANG
Pihak yang berwenang menunjuk siapa saja yang menjadi juru kunci dalam menjaga Gunung Merapi adalah Keraton Yogyakarta. Karena letak Gunung Merapi berada di Yogyakarta maka keraton Yogyakartalah yang berhak menentukan.
Dan segi pemantauan dan kepengurusan Gunung Merapi itu harus mendapat persetujuan dari Keraton Yogyakarta atau para Sultan atau Raja.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan[2] yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman[3].
DAFTAR JURU KUNCI
3. AKTIFITAS
Berdasarkan sejarah, Gunung Merapi mulai tampil sebagai gunungapi sejak tahun 1006, ketika itu tercatat sebagai letusannya yang pertama (Data Dasar Guungapi Indonesia, 1979). Sampai Letusan Februari 2001, sudah tercatat meletus sebanyak 82 kejadian. Secara rata-rata Merapi meletus dalam siklus pendek yang terjadi setiap antara 2 – 5 tahun, sedangkan siklus menengah setiap 5 – 7 tahun. Siklus terpanjang pernah tercatat setelah mengalami istirahat selama >30 tahun, terutama pada masa awal keberadaannya sebagai gunungapi. Memasuki abad 16 catatan kegiatan Merapi mulai kontinyu dan terlihat bahwa, siklus terpanjang pernah dicapai selama 71 tahun ketika jeda antara tahun 1587 dan kegiatan 1658.
Letusan Gunung Merapi selalu dilalui dengan proses yang panjang yang dimulai dengan pembentukan kubah, guguran lava pijar, awanpanas yang secara definisi
sesungguhnya awal dari erupsi tipe efusif. Di bawah ini ditampilkan tabel yang memuat waktu letusan dan lamanya letusan tersebut yang dihitung sejak masa awal proses erupsi hingga letusan puncak secara menyeluruh
Tabel 1. Daftar masa letusan, lamanya kegiatan, dan masa istirahat Gunung Merapi
sejak tahun 1871 (Suparto S. Siswowidjojo, 1997, disempurnakan)
Tahun Kegiatan | Lamanya Kegiatan (tahun) | Masa Istirahat/ Lama Istirahat (tahun) | Waktu Letusan Puncak |
1871-1872 (*) 1878-1879 1882-1885 1886-1888 1890-1891 1892-1894 1898-1899 1900-1907 1908-1913 1914-1915 1917-1918 1920-1924 (*) 1930-1935 (*) 1939-1940 1942-1943 1948-1949 1953-1954 (*) 1956-1957 1960-1962 1967-1969 (*) 1972-1974 1975-1985 1986-1987 1992-1993 1993-1994 1996-1997 1998 2000-2001 | 1 1 3 3 1 2 1 7 5 1 1 4 5 1 1 1 1 1 2 2 2 10 1 1 1 1 1 bln 1 | 1872-1878/6 1878-1881/3 1885-1886/1 1888-1890/2 1891-1892/1 1894-1898/4 1899-1900/1 1907-1908/1 1913-1914/1 1915-1917/2 1918-1920/2 1924-1930/6 1935-1939/4 1940-1942/2 1943-1948/5 1949-1953/4 1954-1956/2 1957-1960/3 1962-1967/5 1969-1972/3 1974-1975/1 1985-1986/7 1986-1987/1 1987-1992/5 1993/5 bln 1994-1996/2 1997-1998/1 1998-2000/2 | 15 April 1872 Dalam tahun 1879 Januari 1883 Dalam tahun 1885 Agustus 1891 Oktober 1894 Dalam tahun 1898 Terjadi tiap tahun Dalam tahun 1909 Maret-Mei 1915 Februari, April 1922 18 Des ’30, 27 Apr’34 23 Des.’39, 24 Jan’40 Juni 1942 29 September 1948 18 Januari 1954 3 Januari 1953 8 Mei 1961 8 Januari 1969 13 Desember 1972 15 Juni 1984 10 Oktober 1986 2 Februari 1992 22 November 1994 14,17 Januari 1997 11,19 Juli 1998 10 Februari 2001 |
4. EFEK NEGATIF
Efek Negatif :
- Terjadi awan panas letusan
- Terjadi lemparan dan abu letusan
- Terjadi lahar
- Menimbulkan kerusakan rumah atau tempat tinggal
- Kemungkinan terjadi kekurangan pangan.
- Terjadi awan panas letusan
- Terjadi lemparan dan abu letusan
- Terjadi lahar
- Menimbulkan kerusakan rumah atau tempat tinggal
- Kemungkinan terjadi kekurangan pangan.
EFEK POSITIF
Efek Positif :
- Tanah di sekitar gunung berapi menjadi subur
- Banyak ditumbuhi pepohonan
- Kawah merapi dapat dijadikan objek wisata
- Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari
- Banyak ditumbuhi pepohonan
- Kawah merapi dapat dijadikan objek wisata
- Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari
endapan lava yang telah dingin
- Adanya sumber air panas yg sangat bermanfaat bagi manusia terutama bagi kesehatan
- Adanya sumber air panas yg sangat bermanfaat bagi manusia terutama bagi kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar